Similar Posts
Unik! Detik-detik Proklamasi di Gunung Merapi
Banyak cara dilakukan untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus setiap tahunnya. Salah satunya dengan upacara bendera. Namun, warga di lereng Gunung Merapi punya cara unik. Mereka menggelar upacara bendera di tengah Kali Boyong. Berhulu di gunungapi teraaktif di dunia, Kali Boyong adalah hidup dan kehidupan warga yang tinggal di sekitarnya. Namun,…
Hukum Sholat IED di Saat Wabah Corona
Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) mengeluarkan maklumat mengenai hukum sholat iedul fitri di tengah pandemi corona atau covid-19 yang melanda dua pertiga planet bumi. Selengkapnya, monggo simak videonya… Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.
Surga di Dasar Laut Gunungkidul
SURGA DI DASAR LAUT GUNUNGKIDUL sekilas terkesan hiperbolik bahkan “lebay”. Tapi, begitulah adanya. Dasar laut di pantai-pantai Gunungkidul adalah keindahan yang luar biasa. Ombak besar yang menghantam karena berhadapan langsung dengan Samudra Hindia ternyata tidak serta merta menghancurkan terumbu karang. Setidaknya ada dua pantai yang wajib Anda kunjungi karena ada surga di bawahnya: Pantai Sadranan…
Arts | Entertainment | Video
Yuliono Singsot “MENCARI TULANG RUSUK”
Sajak Petualang adalah puisi karya Yuliono yang ditulis dalam buku bergaris dengan sampul keris. Sajak Petualang bercerita tentang kelana rasa dan pikir Yuliono yang melompat. Bersama Benny Pradipta, Yulilono yang bergelar Yuliono Singsot membacakannya di Sastra Bulan Puasa yang digelar di Omah Petruk, Karangkletak, Pakem, Sleman, beberapa waktu lalu. Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.
Musik | Gemes – Waldjinah (Cover) by Keroncong Dewa Dewi
Adalah orkes keroncong Dewa Dewi yang terdiri dari anak-anak muda di Jogjakarta yang sukses menghangatkan suasana pasar Keroncong Kota Gede 2018. Tampil sebagai pembuka di panggung Sopingen pada Sabtu (15/12/2018) malam, orkes keroncong ini tampil memesona. Simak penampilannya. Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.
Burung Kedasih dan Mitos Kematian
Banyak dijumpai di pedesaan, burung Kedasih memiliki nama latin Comantis merulinus. Di beberapa daerah, burung kedasih juga memiliki sebutan berbeda: sit uncuing, sirit uncuing, atau manuk uncuing. Yang menarik, meskipun memiliki nama atau sebutan berbeda di setiap daerah, mitologi burung ini sama: dianggap sebagai burung penanda kematian. Seeprti apa sejatinya mitologi burung ini? Monggo simak…