Hasil Survei Diagram Politik Indonesia, Partai Perindo Ada di Urutan Delapan

Hasil Survei Diagram Politik Indonesia, Partai Perindo Ada di Urutan Delapan

SLEMAN — Partai Perindo cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia baik dari nama partai maupun logonya. Hasil survei dari lembaga survei Diagram Politik Indonesia (DPI), Perindo berada di urutan ke delapan bersaing dengan sejumlah partai yang memiliki wakil di DPR.

Direktur DPI, Nastain Muhammad mengatakan, DPI merupakan lembaga survei sosial, politik dan opini publik berdasarkan kajian akademik. Mereka baru saja melakukan survei dari 25 September sampai dengan 25 Oktober dengan sampel 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia, terkait persepsi publik atas konstelasi politik nasional dan pemilihan presiden 2024.

Survei ini menggunakan teknik multistage random sampling, sehingga semua orang bisa terpilih menjadi responden. Responden usianya minimal 17 tahun yang berasal dari seluruh provinsi.

Salah satu survei ini terkait dengan pilihan masyarakat ketika dilaksanakan pemilu. Hasilnya PDIP tertinggi dengan 24,3 persen, disusul Gerindra 14,2 persen dan Partai Golkar 10,1 persen. Sedangkan Partai Demokrat 9,8 persen, PKS 7 persen, PKB 6,7 persen dan Partai Nasional Demokrat 6,1 persen.

“Menariknya Perindo ini berada di urutan delapan dengan 4,9 persen di atas PAN 2,5 persen dan PPP dengan 1,8 persen,” katanya.

Dalam survei ini juga terkait dengan sosoak siapakah calon presiden yang akan dipilih. Dari 10 nama, Anies Baswedan tertinggi dengan 26,5 persen, disusul Prabowo Subianto dengan 23 persen, dan Ganjar Pranowo dengan 21,3 persen.

Sedangkan Airlangga Hartarto 6,8 persen, AHY 5,5 persen, Puan Maharani 4,5 persen. Selain itu juga ada Ridwan Kamil dengan 3,2 persen, Sandiaga Uno 2,3 persen, Muhaimin Iskandar 1,7 persen dan Erick Thohir 1,3 persen.

Untuk sosok perempuan, Puan Maharani tertinggi dengan 22,8 persen, Susi Pujiastuti 10,5 persen dan Tri Risma Harini 5,1. Di bawahnya ada Khofifah, Iriana Jokowi, ataupun Yeny Wahid.

DPI juga mencoba membuat skema pemasangan capres dan cawapres dengan hasil Ganjar-Airlangga 32,5 persen, Prabowo-Erick Thihir 31,5, disusul Anies-AHY dengan 21,1 persen. Sedangkan yang belum menentukan pilihan ada 14,9 persen.

“Skema ini paling ideal dengan tingkatw arga yang tidak gunakan pilihan hanya 19,9 persen. Karena skema lain jauh lebih tinggi yang belum menentukan pilihan,” katanya.

Sekretaris DPD PDIP DIY Totok Hedy Santoso mengatakan, partainya memiliki survei baik elektabilitas maupun elektoral. Sampai saat ini partai belum menentukan pilihan, apakan akan mengusung Puan Maharani ataupun Ganjar Pranowo. Begitu juga dengan mitra koalisi dan calon wakil presiden, semuanya masih serba mungkin.

“Capres ini akan diputuskan di konferensi dan itu hak prerogratif ketua umum. Kami di daerah siap mengamankan,” katanya.

Sementara itu Ketua DPW PPP M Yazid mengatakan, partainya juga memiliki cara dalam menentukan capres. Saat ini sudah dilakukan pengusulan oleh daerah yang nanti hasilnya disampaikan ke pusat.

Terkait dengan hasil survei yang menyatakan perolehan PPP rendah, Yazid tidak ingin berspekulasi. Sebab pada pemilu 2019 survei PPP juga rendah.

“Kenyataannya PPP bisa lolos ke senayan jauh di atas survei,” ujarnya. ***

Kamu suka? Yuk bagikan tulisan ini.

Similar Posts