500 an Warga Sleman Lakukan Bersih Sungai Serentak di 10 Tititk Sungai
Hari ini, Minggu (13/3/2022) mulai pukul 07.00 – 11.00 WIB ratusan wargan Kabupaten Sleman bersama Komunitas Sungai yang tergabung dalam Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) menggelar Aksi Bersih Sungai Serentak (ABSS).
Gelaran ABSS tersebut dilakukan mulai dari hulu hingga hilir di dua alur sungai, yakni Sungai Pelang yang berhilir di Gajahwong wilayah Sleman dan Sungai Kuning. Pada alur Sungai Pelang hingga Gajahwong akan melibatkan 6 komunitas sungai di masing-masing titik. Mulai dari Komunitas Pelang Pandansaren, Pakembinangun, lalu menuju Pelang Turen Sardonoharjo. Lanjut ke Sungai Pelang Dayu, Sinduharjo, Pelang Joho, Condongcatur, Pelang Santren, Pelemkecut, Caturtunggal dan berajhir di Sungai Gajahwong Ambarukmo, Depok.
Sedang untuk Sungai Kuning dilaksanakan di 4 komunitas sungai, mulai dari hulu di Grogolan Umbulmartani, Ngemplak, Sungai Kuning Sempu, Wedomartani, Sungai Kuning Sendangtirto dan berakhir di Sungai Kuning Dawukan, Berbah, Sleman. Ada pula satu komunitas di Sungai Bedog Jogokerten, Trimulyo Sleman. Jika tiap komunitas mampu mengerahkan 50 orang warga setempat, maka ada sekitar 500 orang akan turun ke sungai untuk membersihkan sampah sungai di Sleman.
Aksi serentak ini bertujuan untuk kian meningkatkan rasa peduli akan kelestarian sungai. Juga mengajak warga setempat, khususnya yang wilayahnya dilewati aliran sungai merasa memiliki sungai. Karena sungai merupakan “nadinya bumi”. Ibarat tubuh manusia, jika aliran nadinya terganggu, maka akan menimbulkan beragam gangguan kesehatan pada bagian tubuh yang lain.
Demikian juga dengan sungai. Jika aliran sungai terganggu, mulai dari sampah, limbah, alih fungsi aliran juga terdesak permukiman bahkan gangguan lain, maka kehidupan makhluk lain, termasuk di dalamnya manusia, juga akan terganggu.
Sungai juga tempat mengalirnya air. Mulai dari hulu (atas), tengah hingga hilir (bawah). Maka warga yang tinggal di tengah hingga hilir punya kewajiban menjaga mata air yang berada di hulu. Keberadaan mata air yang besar dan melimpah di atas tidak akan terdistribusi sampai bawah dengan lancar jika aliran sungai tidak terawat baik.
Maka semua eleman masyarakat harus saling berkomunikasi, bersinergi dan bekerjasama dalam merawat dan menjaga aliran sungai. Edukasi sungai harus terus dilakukan dengan beragam pola dan skema. Sehingga kepedulian para pihak, mulai warga yang tinggal di pinggir sungai, komunitas peduli sungai, pemerintah, dunia usaha juga media massa, harus terus ditingkatkan. Semua dilakukan guna melestarikan keberadaan “nadi bumi” yang terus menghidupi pertiwi.
Di sejumlah titik pelaksanaan Bersih Sungai dihadiri langsung Kepala DLH Sleman Dra. Epiphana Kristiyani, MM. Dalam pernyataannya Epiphana mengapresiasi atas gerakan masyarakat terutama warga yang tinggal di pinggir sungai untuk terus peduli dengan kelestarian lingkungan.
“Gerakan pelestarian lingkungan butuh konsistensi dan daya tahan. Jadi kita perlu terus bersinergi. Saya sangat berterimakasih pads warga yang mau membentuk komunitas peduli sungai dan terus bergerak untuk kelestarian lingkungan,” tetang Epiphana.
Salam Lestari
LESTARI SUNGAIKU
( AG.Irawan, Ketua Forum Komunitas Sungai Sleman/FKSS, 2018-2023 )